Kamis, 08 November 2012

KERAJAAN ACEH

a. Letak Geografis

Kerajaan Aceh terletak di Pulau Sumatra bagian utara, dekat dengan jalur perdagangan da pelayaran internasional. Wilayahnya terbentang dari daerah Deli sampai semenanjung Malaka.

b. Kehidupan Politik

Aceh mulai berkembang setelah Malaka diduduki oleh Portugis tahun 1511 sebab sebagian besar pedagang-pedagang Islam dari Malaka pindah ke Aceh. Di samping itu, jatuhnya Samudra Pasai ke tangan Portugis (1521), menambah keramaian Aceh. Pada tahun 1530, Aceh melepaskan diri dari Pedir dan berdirilah Kerajaan Aceh dengan Sultan Ali Mughayat (1514– 1528) sebagai raja pertamanya.

Kerajaan Aceh mengalami puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607–1636). Ia bercita-cita untuk menjadikan Aceh sebagai kerajaan besar dan kuat. Untuk itu, kerajaan-kerajaan di Semenanjung Malaka harus ditaklukkan, seperti Pahang, Kedah, Perlak, Johor dan sebagainya.
Pengganti Sultan Iskandar Muda ialah Sultan Iskandar Tani (1636– 1641). Setelah itu, Aceh terus mengalami kemunduran karena tidak ada lagi sultan yang kuat. Kerajaan Aceh tidak mampu bersaing dengan Belanda yang mengusai Malaka pada tahun 1641.

a    c. Kehidupan Ekonomi
Kehidupan perekonomian yang utama dari masyarakat Aceh ialah perdagangan. Pada masa kejayaan Aceh, perekonomian Aceh berkembang pesat. Penguasaan Aceh atas daerah-daerah pantai barat dan timur Sumatra banyak menghasilkan lada. Semenanjung Malaka banyak menghasilkan lada dan timah. Hal ini menjadi bahan ekspor yang penting bagi Aceh sehingga perdagangan Aceh maju dengan pesat.

     d. Kehidupan Sosial Budaya
      Dalam kehidupan sosial, di Aceh muncul dua golongan yang saling berebut pengaruh, yakni golongan teuku dan golongan tengku. Golongan teuku adalah kaum bangsawan yang memegang kekuasaan sipil. Adapun golongan tengku adalah kaum ulama yang memegang peranan pentingdalam bidang agama. Di antara golongan agama sendiri juga ada persaingan, yakni antara aliran Syiah dan aliran Sunnah wal Jama'ah.
Pada masa Sultan Iskandar Muda, aliran Syiah berkembang pesat. Tokoh aliran ini ialah Hamzah Fansuri yang kemudian diteruskan oleh Syamsuddin Pasai. Setelah Sultan Iskansar Muda meninggal, aliran Sunnah wal Jama'ah yang dapat berkembang pesat. Tokoh aliran ini ialah Nuruddin ar Raniri yang berhasil menulis sejarah Aceh dengan judul Bustanussalatin.
Di bidang budaya terlihat dari adanya bangunan Masjid Baitturachman yang dibangun pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda.


3 komentar:

Unknown mengatakan...

Makasih ,, posting nya sangat bermanfaat :)

Unknown mengatakan...

Maksih aku jadi sange

kaconabert mengatakan...

Mens Titanium Wedding Band - White Rose
› tags › mens-titanium- › tags joico titanium › mens-titanium- Mens titanium Wedding band is titanium canteen located ecm titanium at the hotel. We are one of the largest and columbia titanium pants best wedding venues on the world's largest babyliss pro nano titanium hair dryer scale. mens metal wedding band.

Posting Komentar