Jumat, 16 November 2012

KERAJAAN GOWA dan TALLO (windows live writer)

 

 

a. Letak Geografis

gowa tallo

Kerajaan Gowa dan Tallo merupakan dua kerajaan yang terletak di Sulawesi Selatan dan saling berhubungan baik. Kedua kerjaan tersebut kemudian lebih dikenal dengan Kerajaan Makassar. Makassar sebenarnya adalah ibu kota Gowa yang juga disebut sebagai Ujung Padang.

b. Kehidupan Politik

Pada abad ke-17 di Sulawesi Selatan telah muncul beberapa kerajaankecil, seperti Goa, Tallo, Sopeng, dan Bone. Di antara kerajaan-kerajaantersebut yang kemudian muncul sebagai kerajaan besar ialah Goa dan Tallo.Keduanya lebih dikenal dengan nama Kerajaan Makassar. Faktor yangmembawa perkembangan Makassar, antara lain sebagai berikut.

1) Terletak di tepi sungai.

2) Letak Makasar yang sangat strategis dalam lalu lintas perdagangan Malaka–Maluku.

3) Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis 1511.

4) Beralihnya sistem pemerintahan di Jawa Tengah ke corak agraris.

Pada tahun 1605 penguasa dari kerajaan kembar Goa dan Tello memelukagama Islam. Raja Tallo bernama Karaeng Mataoya yang bergelar SultanAbdullah dengan julukan Awalul Islam dan Raja Goa bernama DaengManrabia dengan gelar Sultan Alaudin. Pada masa dwitunggal ini giatmengislamkan rakyat. Oleh karena itu, Kerajaan Makassar merupakankerajaan Islam pertama di Sulawesi Selatan. Kerajaan Goa–Tallo (Makassar)berkembang di bawah pemerintahan Muhammad Said (1639–1653) danmencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin(1654–1670). Sultan Hasanuddin mendapat julukan Ayam Jantan dariTimur karena keberaniannya menetang monopoli Belanda.

Usaha-usaha penetrasi kekuasaan terhadap Makassar dilakukan oleh

VOC dalam rangka melaksanakan politik monopoli perdagangan.Hubungan Makasar–VOC yang semula baik, kemudian retak dan akhirnyamenjadi permusuhan. Pertempuran besar meletus pada tahun 1666 ketikaMakassar di bawah pemerintahan Sultan Hasanuddin. Dalam pertempuranini, VOC di bawah pimpinan Speelman berkoalisi dengan Kapten Jonkerdari Ambon dan Aru Palaka Raja Bone.

Perlawanan Hasanuddin berhasil dipatahkan dan para pemimpin yang tidak mau tunduk kepada VOC, seperti Kraeng Galesung dan Montemerano melarikan diri ke Jawa. Sultan Hasanuddin dipaksa menandatangani PerjanjianBongaya pada tanggal 18 Nopember 1667. Isi Perjanjian Bongayasangat merugikan rakyat Makassar, seperti berikut ini.

1) Wilayah Makassar terbatas pada Goa. Wilayah Bone dikembalikankepada Aru Palaka.

2) Kapal Makassar dilarang berlayar tanpa seizin VOC.

3) Makassar tertutup untuk semua bangsa, kecuali VOC dengan hakmonopolinya.

4) Semua benteng harus dihancurkan, kecuali satu yakni Benteng UjungPandang yang kemudian namanya diganti menjadi Benteng Rotterdam.

5) Makassar harus mengganti kerugian perang sebesar 250 ribu ringgit.

Walaupun Sultan Hasanuddin telah menandatangani perjanjian tersebut,perlawanan terhadap VOC muncul lagi (1667–1669). Makassar berhasildihancurkan dan selanjutnya dinyatakan sebagai milik VOC.

c . Kehidupan Ekonomi

Untuk menunjang Makassar sebagai pelabuhan transit dan untuk mencukupikebutuhannya maka kerajaan ini menguasai daerah-daerah sekitarnya.Di sebelah timur ditaklukanlah Kerajaan Bone, sedangan untuk memperlancardan memperluas jalan perdagangan, Makasar mengusai daerahdaerahselatan, seperti Pulau Selayar, Buton, Lombok, dan Sumbawa diNusa Tenggara Barat. Dengan demikian, jalan perdagangan pada waktumusim Barat yang melalui sebelah utara kepulauan Nusa Tenggara danjalan perdagangan waktu musim Timur yang melalui sebelah selatan dapatdikuasainya.

Makassar berkembang sebagai pelabuhan internasional, banyakpedagang asing, seperti Portugis, Inggris ,dan Denmark berdagang diMakassar. Dengan jenis perahu-perahunya seperti pinisi dan lambo,pedagang Makassar memegang peranan penting dalam perdagangan diIndonesia. Hal ini menyebabkan mereka berhadapan dengan Belandasehingga menimbulkan beberapa kali peperangan. Pihak Belanda yangmerasa berkuasa atas Maluku sebagai sumber rempah rempah, menganggapMakasar sebagai pelabuhan gelap. Hal itu disebabkan di Makasar dijualbelikan rempah-rempah yang berasal dari Maluku.

Untuk mengatur pelayaran dan perniagaan dalam wilayahnya disusunlahhukum niaga dan perniagaan yang disebut Ade Allopioping BicarancePabbalu'e dan sebuah naskah lontar karya Amanna Gappa.

d. Aspek Sosial–Budaya

Mengingat Makaasar sebagai kerajaan maritim dengan sumber kehidupanmasyarakat pada aktivitas pelayaran perdagangan maka sebagianbesar kebudayaannya dipengaruhi oleh keadaan tersebut. Hasil kebudayaanyang terkenal dari Makasar adalah perahu pinisi dan lambo. Selain itu jugaberkembang kebudayaan lain, seperti seni bangun, seni sastra, seni suara,dan sebagainya.

Minggu, 11 November 2012

KERAJAAN BANTEN

a. Letak Geografis

Secara geografis Banten terletak di Jawa Barat bagian utara (sekarang Provinsi Banten). Kerajaan Banten terletak di wilayah Banten, di ujung barat Pulau Jawa.

b. Kehidupan Politik

Daerah Banten berhasil dikuasai dan diislamkan oleh Fatahilah (PanglimaPerang Demak). Di samping menguasai Banten, Fatahilah juga berhasil merebut Cirebon dan Sunda Kelapa yang kemudian namanya diubahmenjadi Jayakarta (1527). Setelah Fatahilah menetap di Cirebon, Bantendiserahkan kepada putranya yang bernama Maulana Hasanuddin.

Kamis, 08 November 2012

Kerajaan Mataram Islam

 a. Letak Geografis
Kerajaan Mataram berkembang dari sebuah kadipaten yang saat itu di bawah kekuasaan Pajang. Wilayah Kerajaan Mataram di daerah Jawa Barat selatan (pinggir Kota Jogjakarta sekarang). Wilayah kekuasaannya meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan sebagian Jawa Barat.

b. Kehidupan Politik
Sesudah runtuhnya Kerajaan Demak, pusat pemerintahan dipindahkan ke Pajang oleh Joko Tingkir ( menantu Sultan Trenggono). Joko Tingkir menaiki takhta Kerajaan Pajang dengan gelar Sultan Hadiwijoyo. Usia pemerintahannya tidak begitu lama yakni 1568–1586. Hal ini disebabkan kota-kota pesisir terus memperkuat diri dan erusaha melepaskan dari kekuasaan Pajang. Setelah Sultan Hadiwijoyo meninggal (1586) takhta Pajang digantikan oleh putranya, yakni Pangeran Benowo. Ternyata, Pangeran Benowo tidak dapat mengatasi kekacauan-kekacauan sehingga kekuasaan diserahkan kepada Sutowijoyo. Puncaknya, Sutawijoyo memindahkan pusat pemerintahan ke Kotagede dan berdirilah Kerajaan Mataram Islam.

KERAJAAN DEMAK


     Mundurnya Kerajaan Majapahit memberikan kesempatan kepada para bupati yang berada di pesisir pantai utara Jawa untuk melepaskan diri, khususnya Demak. Faktor lain yang mendorong perkembangan Demak ialah letaknya yang strategis di jalur perdagangan Indonesia bagian barat dengan Indonesia bagian timur.

a. Letak Geografis

Secara geografis Kerajaan Demak terletak di Jawa Tengah. Kerajaan Demak berkembang dari sebuah daerah yang bernama Bintoro yang merupakan daerah bawahan Majapahit. Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa.

KERAJAAN ACEH

a. Letak Geografis

Kerajaan Aceh terletak di Pulau Sumatra bagian utara, dekat dengan jalur perdagangan da pelayaran internasional. Wilayahnya terbentang dari daerah Deli sampai semenanjung Malaka.

b. Kehidupan Politik

Aceh mulai berkembang setelah Malaka diduduki oleh Portugis tahun 1511 sebab sebagian besar pedagang-pedagang Islam dari Malaka pindah ke Aceh. Di samping itu, jatuhnya Samudra Pasai ke tangan Portugis (1521), menambah keramaian Aceh. Pada tahun 1530, Aceh melepaskan diri dari Pedir dan berdirilah Kerajaan Aceh dengan Sultan Ali Mughayat (1514– 1528) sebagai raja pertamanya.

Rabu, 07 November 2012

Kerajaan Malaka

a. Letak Geografis

Letak Kerajaan Malaka sangat strategis, yaitu berada di Semenanjung Malaya dengan ibukota di Malaka. Letak tersebut berpengarauh beasr terhadap perkembangan kehidupan pemerintahan, kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat. Kerajaan Malaka merupakan pusat perdagangan dan penyebaran Islam di Asia Tenggara, ketika Kerajaan Malaka mengalami masa kejayaan.